
Kemaren, tanpa sengaja, saya ngobrol dengan salah seorang mantan pacar saya dahulu, lewat internet. Obrolan hanya sekitar basa-basi, apa yang baru dengan hidupnya bangsa kerjaan. Saya menemukan bahwa otaknya masih saja di bawah standard, hehe. Tapi ada hal lain yang datang ke benak saya ketika kami mengobrol, yaitu saya jadi teringat, apa yang membuat hubungan kami kandas. Ada hal lain yang lebih penting daripada sekedar otak (walaupun itu juga penting banget!). Ternyata adalah bahwa ketika saya menatap matanya, saya tidak menemukan keteduhan, keseriusan, dan yang penting adalah jiwanya.
Tapi ketika saya menatap mata mas gorilla ketika kami mulai pacaran serius, saya menemukan kebeningan jiwanya, jauh di dalam kalbunya. Dan buat saya kala itu, hal ini cukup untuk memberika sinyal kepada saya, bahwa ada kemungkinan kita berjodoh. Dan dalam kata "jodoh" terkandung kalimat: ada usaha kedua belah pihak yang dapat menentukan cuaca keesokan harinya.