Sunday, 17 February 2008

Antara "Bengawan Solo"nya Gesang dan "My Way"nya Frank Sinatra


Saya kesengasem berat sama filmnya Wong Kar Wai: "In the Mood for Love" dan "2046" yang melambungkan sang sutradara di dunia dan menjadikannya juri kehormatan di ajang festival film Cannes*. Saking pengennya mengenang setiap adegan yang menghipnotis pemirsa, saya minta Mas Gorilla cariin soundtracknya yang terdengar sama tragisnya dengan filmnya.

Karena filmnya disetting di tahun 60-an, maka soundtracknya pun dipenuhi lagu-lagu kuno model lagunya Nat King Cole atau Connie Francis. Pokoknya lagu-lagu jaman kakaknya bokap gue demen banget dansa-dansi di sekitaran Kebayoran baru deh, hehe.



Nah, pas saya lagi nyetel soundtrack In The Mood ini, loh kok tau-tau ada lagu yang dinyanyiin oleh seorang wanita, tapi iramanya kok saya kenal banget ya. Ya siapa sih yang gak kenal sama iramanya Bengawan Solonya bapak Gesang Martohartono? Lagu yang katanya jadi contoh klasik masalah pelanggaran copy right, karya anak bangsa Indonesia yang mendunia, tapi dianggap pengarangnya anonym itu? Pas saya lihat judul dan penyanyinya, memang judulnya adalah Bengawan Solo dinyanyikan oleh Rebecca Pan, penyanyi Hong Kong. Saya jadi pengen nyari-nyari deh tuh info tentang Gesang dan lagu Bengawan Solonya itu. Terakhir saya baca berita tentang Gesang, ya waktu Pemerintah Solo memutuskan membiayai pengobatan Gesang seumur hidup. Itu kapan ya, udah lupa.

Menurut yang saya baca di tempatnya mas Wiki, lagu ini menceritakan nostalgia kejayaan sungai Bengawan Solo di jaman dulu. Lagu ditulis di tahun 1940,
dikomposisi dengan suling bambu dan sering dimainkan Gesang ketika dia manggung di acara-acara lokal. Melodi keroncongnya yang menyejukkan membuat para tentara Jepang jatuh cinta hingga kemudian membawa lagu ini ke Jepang dan mengubah liriknya ke dalam bahasa Jepang. Lagu ini kemudian menjadi terkenal, apalagi ketika Toshi Matsuda merekamnya untuk pertama kali dan menjadikannya best-seller, hingga dinyanyikan berkali-kali oleh beberapa penyanyi internasional. Tahun 1991, para veteran tentara Jepang mendirikan patung Gesang di Surakarta, sebagai penghormatan mereka atas komposer Indonesia ini.


Nah, kalau My Waynya Frank Sinatra sih, sebetulnya gak ada hubungan langsung dengan Gesang. Terus terang, selain dari kasetnya nyokap yang dulu sering disetel di mobil tiap jemput kami pulang sekolah atau pas dia pulang kursus, saya gak terlalu tau Sinatra. Mulai suka lagu My Way aja pas baru jaman SMP ngefans sama band punk Inggris, Sex Pistols yang dengan seenak jidatnyanya ngegubah lagu ini (yang menurut saya pada waktu itu, kereeen sekali deh..hahaha).

Cuman, tadi pas lagi jalan-jalan di Paris, gak sengaja, kita lewat di depan suatu bar, yang masang foto Claude François besar-besar di jendelanya. Eh si mas Goril langsung heboh, ngomong, "Walah kuno banget !! Claude François!!!"

"Emang dia siapa sih?" kata saya sambil lalu, gak peduli.
"Itu, yang nyanyi comme d'habitude (as usual)." Gak pake disuruh, dia mulai
deh tuh nyanyiin lagu comme d'habitude dengan suara cemprengnya.

"Ih kok melodynya malah melodynya My Way?!!!" kata saya protes biar dia diem sekalian, soalnya ada couple yang lewat mulai ngeliatin dia dengan jijay.

"Lah emang dia yang nulis lagu itu awalnya. Frank Sinatra (dan Paul Anka) yang kemudian nyanyiin versi Inggrisnya!" kata dia.

"Masa sih?" kata saya gak percaya. Abis perasaan semua orang taunya Frank Sinatra yang nyanyiin My Way. Rasanya gak pernah ada yang ngungkit kalo itu lagu recycle. "Trus si Claude ini sekarang di mana dong?" kata saya.

"Mati, kesetrum di bathtub." kata mas Goril datar. Glek.. tragis amat, pikir saya kecut.

Euh, ternyata, lagu Bengawan Solo yang dinyanyiin Rebecca Pan, dan My waynya Frank Sinatra, sebetulnya ya lagu recycle ya. Sedih buat penyanyi aslinya kok gak terlalu dikenal di dunia Internasional, apalagi yang pake mati kesetrum gara-gara lagi berendem di bathtub, pas lagi pengen ngebetulin bohlam lampu kamar mandi yang lagi kedap kedip...


*saya belom nonton yang days of being wild atau filmnya yang terbaru My Blueberry Nights yang ada Norrah Jones & Jude Law



No comments: